Menjadi ibu angkat merupakan pengalaman yang dilematis. Di satu
sisi, menjadi ibu seorang anak yatim piatu adalah perbuatan terpuji. Di
sisi lain, masih banyak pandangan negatif terhadap wanita yang
memutuskan untuk mengadopsi anak. Berikut mitos dan fakta yang banyak
dihadapi Ibu angkat.
Mitos
: Seorang ibu sejati tidak akan pernah benar-benar menyerah untuk
mendapatkan anak sendiri. Jika mengadopsi, maka Anda tidak layak untuk
menjadi ibu.
Fakta
: Seorang ibu yang tulus menciptakan rencana adopsi demi anak telah
menempatkan kepentingan anak tersebut di atas dirinya sendiri. Ini
adalah pengorbanan utama bagi seorang ibu, memilih hidup untuk anaknya
dan menyadari apa yang terbaik bagi anaknya. Adopsi adalah proses
kepedulian dan tanggung jawab yang secara alami dimiliki orangtua.
Mitos
: Anak(adopsi)-ku akan membenciku suatu ketika.
Fakta
: Rancanglah rencana adopsi Anda sendiri, sehingga memungkinkan untuk
berbagi informasi sedikit atau sebanyak yang diinginkan tentang diri dan
keputusan Anda. Memberikan anak sebuah karunia hidup, dan menempatkan
kebutuhan sebagai yang utama adalah prioritas setiap orang tua. Tetaplah
berpegang pada prioritas ini dibanding hal lainnya. Kebenaran mengenai
status anak, dapat dijelaskan ketika Ia telah dewasa untuk menerima
fakta secara rasional.
Mitos
: Adopsi merupakan solusi yang tidak bertanggung jawab atas kehamilan yang tidak direncanakan.
Fakta
: Adopsi membutuhkan orang yang kuat dan bertanggung jawab. Jangan
merasa bersalah ketika mempertimbangkan adopsi atau memikirkan orangtua
sang anak sebagai hukuman layak atas kehamilan yang tak direncanakan.
Membuat pilihan agar anak dapat dibesarkan di lingkungan yang dapat
memberikan hal-hal yang tidak mampu diberikan orang tuanya adalah hal
yang sangat berani dan bertanggung jawab.
Mitos
: Anak Diadopsi akan lebih banyak bermasalah ketimbang anak yang tidak diadopsi.
Fakta
: Anak yang diadopsi dapat tumbuh sebaik anak-anak non-adopsi. Sebuah
studi di tahun 1994 oleh The Search Institute menyimpulkan beberapa
fakta berikut: anak adopsi memiliki nilai lebih tinggi di kelas menengah
dibanding anak-anak non adopsi seusianya. Ini menjadi indikator
kinerja sekolah dan kompetensi sosial anak adopsi. Anak adopsi yang
lebih dewasa umumnya kurang tertekan dibanding anak-anak dari orang tua
tunggal. Selain itu, anak adopsi lebih sedikit berkait dengan alkohol,
vandalisme, pertempuran, bermasalah dengan polisi, penyalahgunaan
senjata, dan mencuri. Dalam kondisi kesehatan, anak adopsi memiliki skor
lebih tinggi daripada anak yang dibesarkan oleh orang tua tunggal.
Dibandingkan dengan populasi anak-anak pada umumnya, anak-anak telah
tinggal bersama orang tua angkat memiliki kondisi ekonomi yang lebih
baik dan menekan angka perceraian orang tua angkat. Demikian dituturkan
oleh Patrick Fagan dalam bukunya “Adopstion: The Best Option”.
Mitos
: Tidak ada yang dapat mencintai anak setara orangtua biologis.
Fakta
: Kendati diakui, orang tua biologis memiliki cinta luar biasa bagi
anak mereka, bukan berarti ini adalah masalah biologis atau tidak. Cinta
kasih bukanlah hal yang diwariskan. Cinta orang tua adopsi anak
adalah hasil upaya dan keinginan untuk menjadi orangtua. Orang tua
angkat yang memiliki cinta sejati dan kesetiaan kepada anak adopsi
karena mereka mensyukuri telah memiliki anak dalam hidup mereka.
Anak-anak dapay belajar bahwa konsep 'keluarga' bukan terpaku
semata-mata pada biologis. Mereka juga dapat belajar, cinta mampu
melampaui batas-batas norma sosial buatan manusia. Anak-anak dapat
belajar bahwa menutup satu pintu dapat membuka pintu lain dan
lain-lainnya.
Mitos
: Orang tua biologis harus mengucapkan selamat tinggal selamanya dan
jangan pernah mendengar apapun soal anak yang telah diberikan pada
orang tua lain.
Fakta
: Di masa lalu, adopsi menutup informasi masa lalu anak selurunya,
seolah diambil dari ibu kandungnya untuk selamanya. Anak harus
menjalani sisa hidupnya dengan tidak pernah mengetahui apa yang sejarah
dirinya. Hari ini, Anda dapat membuat rencana sendiri yang
memungkinkan anak memiliki orang tua angkat juga bertemu orang tua
biologisnya. Orang tua biologis dapat tetap berhubungan saat anak telah
tumbuh dewasa dengan menerima gambar dan surat-surat yang dapat
memastikan anak berada di tangan yang tepat. Adopsi terbuka juga
memungkinkan orang tua biologis untuk tetap berhubungan melalui
panggilan telepon dan kunjungan sesekali.
Laili/ dari berbagai sumber
http://m.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Mitos-dan-Fakta-tentang-Adopsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda....komentar dong.....