ANAK merupakan anugerah yang didamba oleh setiap
pasangan yang menikah. Namun, saat buah hati tak kunjung datang, adopsi
bisa jadi jalan keluar.
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, anak merupakan salah satu
anugerah yang dinanti. Anak merupakan simbol cinta kedua pasangan,
sekaligus generasi penerus keluarga. Sayangnya, tidak semua pasangan
dapat diberikan anugerah ini. Tidak sedikit pasangan yang harus
menunggu hingga bertahun-tahun demi hadirnya si buah hati. Tidak
sedikit pula yang harus berkecil hati karena memang tidak dapat
memiliki anak.
Saat harapan memiliki anak kandung telah pupus, tak ada salahnya untuk
mengambil jalan adopsi. Banyak anak yang kurang beruntung hingga
terpaksa diserahkan orangtuanya
pada panti asuhan guna mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Namun
demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan
mengadopsi, di antaranya faktor usia.
“Saat mengadopsi anak di atas tiga tahun, kita tidak mengetahui
sebelumnya apa yang dia alami. Karenanya, jangan memiliki ekspektasi
yang terlampau besar padanya,” tutur psikolog Anna Surti Ariani.
S.Psi., M.Si pada dafa1news.com saat dijumpai di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Minggu 17 Juni 2012.
Sesungguhnya tidak ada batasan umur tertentu kala Anda ingin mengadopsi
seorang anak. Namun, semakin dini dia berada dalam pengasuhan Anda,
maka akan semakin baik pula perkembangannya kelak. Saat anak tersebut
berada dalam pangkuan Anda sejak bayi atau setidaknya di bawah tiga
tahun, Anda tentu dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga tumbuh
kembangnya dapat terpantau secara tepat.
Anda juga perlu memikirkan mengenai jenis adopsi yang Anda ambil. “Saat
ini ada tiga jenis adopsi, yakni adopsi terbuka, setengah terbuka,
dan tertutup,” kata psikolog yang akrab disapa Nina ini.
Adopsi terbuka, yakni sang anak mengetahui siapa jati dirinya dan
orangtua yang sebenarnya. Adopsi setengah terbuka di mana anak
mengetahui dirinya merupakan anak adopsi, namun tidak mengetahui
secara pasti siapa orangtuanya. Sedangkan adopsi tertutup adalah saat
anak benar-benar tidak mengetahui bagaimana jati diri sesungguhnya.
Lalu apakah jenis adopsi yang terbaik?
“Tidak ada yang terbaik atau terburuk. Semuanya tergantung dari kesiapan orangtua asuh dan orangtua kandungnya.
Kalau memang orangtua kandung merasa benar-benar tidak ingin
mengetahui anaknya kelak, sebaiknya pilih yang tertutup saja,” tutup
Nina.
http://www.dafa1news.com/adopsi-anak-sebaiknya-dilakukan-di-bawah-3-tahun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda....komentar dong.....