Rabu, 11 April 2012

Inilah Cara Aman Adopsi Anak

SEBELUM memutuskan untuk mengadopsi anak, calon orangtua angkat membutuhkan persiapan yang matang. Tidak hanya fisik, emosi dan finansial, tetapi juga memenuhi kebutuhan anak akan norma dan aturan yang berlaku.

Nah untuk Anda yang ingin mengadopsi anak, sebaiknya ikuti panduan berikut ini:

1. Jika Anda dan pasangan memutuskan mengadopsi anak dari yayasan sosial atau panti asuhan, pelajari betul asal-usul si anak dengan jelas. Jika perlu Anda bisa meminta data mengenai penyakit keluarga calon anak.

2. Perlunya sikap berhati-hati. Anda dan pasangan tak boleh terlalu cepat memutuskan. Pilihlah yayasan sosial atau panti asuhan yang sah di data Kementerian Sosial. Ingat, mengambil di tempat yang tidak jelas statusnya, hanya akan menimbulkan masalah baru.

3. Mengadopsi anak harus kesepakatan dari suami dan istri. Jangan keinginan salah satu pihak seperti suami saja atau istri saja. Karena, jika salah satu pihak tidak setuju, ketika anak rewel, pihak yang tidak setuju cenderung jengkel. Akibatnya anak akan dimarahi atau dipukul. Kondisi ini menyakiti si anak.

4. Perlu diketahui oleh calon ibu bahwa tidak semua perempuan memiliki insting motherhood. Oleh karena itu, sebelum mengangkat anak ada baiknya “mengasuh” rasa keibuan. Salah satu caranya, sering berdekatan, mengasuh, dan bermain dengan anak-anak, misalkan keponakan atau anak tetangga. Diharapkan ketika mengangkat anak tidak kaku lagi karena rasa keibuan itu sudah muncul. Kini para psikolog dilibatkan sebagai saksi ahli di pengadilan bagi orangtua yang akan mengangkat anak. Psikolog itu melihat bagaimana kesiapan calon ayah dan calon ibu sebagai orangtua angkat

5. Mintalah dukungan. Karena mengadopsi anak adalah sebuah langkah yang teramat penting bagi hidup dan masa depan keluarga Anda kelak, maka dukungan dari keluarga, tak terkecuali teman ataupun sahabat sangat dibutuhkan.

6. Selain itu, sebelum mengangkat anak selami dulu kondisi anak, terutama fisiknya. Alangkah baiknya jika anak diperiksakan ke dokter. Karena kita tidak mengetahui asal-usul si anak, bagaimana kondisi si ibu saat mengandung hingga melahirkan. Apalagi kalau anak itu lahir dari hubungan tidak jelas, khawatir ada upaya ingin menggugurkan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak.

7. Anda pun harus siap menerima kehadiran anak yang bukan dari darah daging sendiri terutama bentuk fisiknya mungkin akan sangat berbeda dari Anda dan sifat atau tabiatnya juga berlainan. Dengan kata lain, Anda selayaknya menyiapkan diri untuk menghadapi perbedaan ciri baik itu ciri fisik maupun ciri kepribadian.

8. Persiapan fisik harus memadai. Persiapan fisik di sini tidak hanya menjaga stamina tubuh agar tetap fit saat mengasuh anak, tapi lebih dari itu. Apalagi jika anak masih berusia bayi dan balita. Waktu dan tenaga orangtua akan banyak terkuras untuk merawat anak-anak itu, seperti memandikan dan menyuapi.

9. Tidak lupa juga persiapan mental orangtua menjadi faktor utama. Persiapan soal ini dapat dimulai dengan mempertimbangkan secara matang keputusan untuk mengadopsi anak. Kesiapan mental dibutuhkan karena mau tak mau status sosial pasangan suami istri akan berubah ketika mengadopsi.

10. Ada kalanya mengangkat anak berharap di masa tua ada yang mengasuh. Berharap boleh, tapi tidak bisa memaksakan. Semua itu tergantung dari perlakuan dan pola asuh yang diterapkan orang tua angkatnya.

11. Anak adopsi sebagai "pemancing", ini sangat menyedihkan. Keberadaan anak hanya sebagai pancingan untuk bisa hamil. Apalagi kalau hasil pancingannya berhasil dan perlakuan orangtua berbeda antara anak adopsi dengan anak kandung. Oleh karena itu, hindari niat mengadopsi anak sebagai pancingan.
(tty)
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/09/16/196/372811/inilah-cara-aman-adopsi-anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda....komentar dong.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terbaru

Daftar Blog Saya