Katanya, perempuan akan menjadi sempurna kalau sudah hamil
dan melahirkan. Tapi bagaimana kalau kehamilan yang dinanti-nanti tidak
juga datang? Setelah 6 tahun menikah dan menjalani berbagai cara untuk
punya anak, Hera Hendarti, akhirnya memutuskan untuk mengadopsi seorang anak. Mayra Rahmatudinna (Andien) sekarang berusia 21 bulan, tumbuh sehat dan cantik.
Saya sempat ngobrol-ngobrol dengan Hera dan ia dengan terbuka mengungkapkan pengalamannya.
Gimana ceritanya sampai akhirnya memutuskan untuk mengadopsi anak?
Aku sudah menunggu bertahun-tahun untuk mempunyai anak.
Mulai dari ke dokter sampai ke alternatif yang katanya bisa bantu punya
anak, tapi belum dikasih-kasih juga. Sempat ada omong-omong sama suami
untuk adopsi anak, tapi mungkin belum jodoh juga ya, jadi nggak
jadi-jadi terus. Akhirnya pas perkawinan menginjak 5 tahun, Allah kasih
jalan untuk adopsi anak dan Alhamdulillah jadi rejeki yang tak terduga
Reaksi keluarga saat kamu dan suami memutuskan untuk adopsi anak?
Kalo reaksi suami Alhamdulillah positif karena memang kita punya
rencana untuk adopsi. Reaksi keluarga dari 2 belah pihak Alhamdulilah
sangat welcome, sayang banget seperti ke cucu atau keponakan
kandung. Andien amat sangat disayang kedua belah pihak, karena sama-sama
cucu pertama.
Kan tadi bilang udah sempat omong-omong untuk adopsi tapi
nggak jadi-jadi, nah ketika akhirnya terealisasi juga dan menjatuhkan
pilihan pada Andien, ceritanya seperti apa?
Waduh prosesnya sangat tak terduga ketemu sama ibu kandung Andien,
sangat sangat diluar dugaan. Pertama ada om yang ketemu sama ibu muda
yang lagi hamil tua. Ibu ini bingung mau diapain anaknya, karena dia
ditinggal kabur sama suaminya. Malah tadinya dia mau ningggalin bayinya
di bidan aja, karena dia tau tidak akan bisa merawat bayinya. Om aku ini
langsung cerita ke mama, dan begitu aku denger kok langsung kepengen
ketemu sama si ibu ini. Akhirnya aku ketemuan sama dia dan ternyata dia
adalah seorang single parent yang luar biasa dan sangat sayang
sama anak yang dikandungnya, maka dia memutuskan memberika ke keluarga
yg memang lahir batin ikhlas dan sayang sama anaknya, daripada sia-sia
kalau sama dia.
Proses semua ini cepet banget! Nggak sampe 10 hari dari pertama
ketemu sama si ibu, Andien lahir! Aku seperti mimpi, dalam hitungan hari
yang cepet banget tau-tau punya anak sendiri. Aku bener-bener clueless harus punya apa aja kalau punya bayi, untung banyak saudara dan teman yang bantuin ngasih tau apa aja yang harus dibeli.
Kalau ibu lain punya waktu 9 bulan mempersiapkan segalanya, aku cuma punya waktu seminggu! Amazing
banget! Dan mungkin juga udah jalannya ya, jadi semuanya dilancarin
mulai dari proses bertemu, sampe proses melahirkan dan pengadilan
semuanya lancar.
Jadi kamu bertemu Andien di usia berapa hari?
2 jam setelah lahir, langsung sama bidannya ditempelin ke aku. Tidak
ada proses inkubator seperti bayi-bayi lain dan Alhamdulilah sehat tidak
kurang satu apapun”
Proses adopsinya sendiri seperti apa?
Karena aku adopsi langsung dari ibu kandungnya, maka tentu yang
pertama aku dan suami berbicara dengan beliau. Ditanyakan lagi ikhlas
atau tidak, dan kita mau semuanya sah secara hukum. Alhamdulillah dia
setuju, ikhlas, dan semua berjalan mulus
Alhamdulilah omnya suami adalah seorang hakim, jadi dia ikut andil
dalam mengurus surat-surat untuk legalitas dan asuransi kantor. Ini
salah satu bentuk support dari keluarga suami yang menurutku
sangat besar andilnya. Allah Maha Besar, Alhamdulillah sekali lagi kita
tidak mengeluarkan uang yang sangat besar hanya administrasi aja.
Setelah punya Andien, apa yang paling berubah dari hidup kamu?
Wah banyak banget! Jadi lebih sabar dan nggak selebor secara punya
anak pastinya harus memberikan yang paling baik. Perkara jalan sama
teman atau kebetulan aku suka traveling, mau nggak mau ditunda dulu deh. Berat rasanya ninggalin Andien. Yah, nggak ada bedanya deh, sama yang punya anak kandung.
Masih mau nambah adik buat Andien?
Insya Allah kita tetap berusaha, tetapi kalau Allah hanya mengijinkan
hanya boleh mengasuh Andien aja kita udah ikhlas karena baik anak
kandung ataupun bukan, ini juga amanah dari Allah.
Akan memberi tahu Andien mengenai asal usulnya?
Pasti suami dan aku akan ngasih tahu. Menurutku dia harus tahu.
Walaupun terbesit dalam hati was-was apakah dia mau menerima ini, atau
ada kepikiran nggak-nggak tentang orangtua kandungnya, tapi kita pikir
ya memang harus. Apalagi dia anak perempuan, kalau dia menikah kelak
harus tau asal-usulnya.
Ada cerita yang tidak bisa dilupakan tentang proses adopsi anak ini?
Beberapa hari setelah si ibu melahirkan, dia pulang ke
kampungnya. Aku dan suami mengantar ke bandara. Sampai di bandara, si
ibu memeluk aku dan nangis terus, bukan karena nggak ikhlas akan anaknya
tapi dia menangis justry karena ada yang benar-benar mau merawat
anaknya. Aku janji sama dia akan merawat Andien sepenuh hati. Sampai di
rumah, aku gendong Andien, tau-tau dia nangis. Bukan nangis haus atau
lapar, tapi nangis sediiiihhh sekali, mungkin bau ibunya masih nempel di
aku ya? Aku cuma berbisik, “Andien jangan sedih, bunda sayang sama kamu
dan nggak akan sia-siain kamu”. Ajaib, langsung berhenti nangisnya.
Ada pesan atau tips buat Ibu-ibu lain yang berencana adopsi anak?
Yang pertama tentu, urus masalah hukum secepatnya. Buat
keamanan kita semua juga, karena kalo kita udah sayang banget pastinya
sedih kalo ada apa -apa di kemudian hari. Terus kalau memang sebelumya
ada anak kandung atau malah setelahnya ada anak kandung, jangan pernah
beda-bedain dengan yang lain untuk kasih sayangnya. Dan terakhir,
pastikan keluarga besar kita menerima si anak dengan ikhlas supaya nggak
jadi omongan. Maklum di Indonesia kan situasi seperti ini masih aja
suka jadi omongan.
Terima kasih ya Hera sudah berbagi cerita dengan Mommies Daily. Semoga Andien tumbuh jadi anak yang selalu sehat dan bahagia :)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda....komentar dong.....