Jumat, 27 April 2012

Kamu itu anak Mama dan Papa sayang…… Cuma kamu tidak lahir dari Perut Mama.


Alya 17 tahun ( bukan Nama sebenarya) adalah anak yang periang, Anak rajin, anak penurut, ia adalah anak yang berparas cantik, ia sesungguhnya adalah anak angkat dan anak tunggal dari keluarga kaya, ayahnya bernama Asep adalah seorang karyawan perusahaan minyak dan ibunya yang bernama Wida adalah pekerja keras yang kini sukses dengan bisnis pakaian jadi yang sudah 10 tahun terakhir ini ditekuninya. Yah… Bapak Asep dan istrinya berusaha selalu untuk menutupi rahasia pengangkatan anak ini rapat-rapat, dari putri yang sangat ia sayangi ini. Mereka ingin Putrinya tahu bahwa mereka berdualah ayah dan ibunya Alya sesungguhnya. Setelah memasuki usia sekolah, Alya dimasukan ke sekolah gereja oleh orang tuanya yaitu SD , SMP, dan SMA, yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Kadang kadang dengan nada bercanda Teman-teman Alya mengata-ngatai bahwa Alya bukanlah anak pasangan bapak Asep dan Ibu Wida. 

Rupa-rupanya peristiwa ini sudah seringkali dialaminya oleh Alya. Baginya Apa yang didengar dari teman-temannya tidak sepenuhnya ia mengerti, karena dalam kenyataanya papa dan mamanya adalah pasangan orang tua yang sangat menyayanginya. Suatu kali saat ia duduk di bangku SD, iapun menyampaikan apa yang didengar itu kepada mamanya. Lalu apa reaksi Mamanya mendengar berita seperti ini……..?
Oh Alya anakku….. Ibu Wida melanjutkan dengan nada bercanda. ……Kamu itu anak Mama dan Papa sayang…… Cuma kamu tidak lahir dari Perut Mama.
Mendengar jawaban seperti ini Vera menjadi terhibur dan jiwanya menjadi tenang. Beberapa tahun kemudian Alya dudukdi bangku kelas 1 SMP, Peristiwa yang sama terulang kembali dialami oleh Alya , teman temannya menyampaikan persis seperti yang ia dengar saat di bangku SD dulu perihal dirinya bukan anak pak Asep dan ibu Wida. Saat hal ini disampaikan kepada Ibunya, Ibu Wida memberikan tanggapan yang sama, dengan mengatakan: Oh Alya anakku….……Kamu itu anak Mama dan Papa sayang…… Cuma kamu tidak lahir dari Perut Mama. Telah beberapa kali Alya mengadu kepada mamanya tentang ejekan dan bisikan dari teman-temannya seperti ini, Namun jawaban yang sama yang selalu mamanya sampaikan padanya.

Saat Alya memasuki Usia 17 Tahun, Ibunya dinyatakan positif hamil oleh dok ter dan hal inilah yang membuat suka cita memenuhi hatinya dan hati seluruh penghuni rumah kel Bapak Asep, bahkan keluarga besarnya, Saat Persalinan Ibu Wida yang dinanti-nantikan itu tiba, ibu Wida melahirkan seorang anak laki-laki di satu rumah sakit yang terkenal dikotanya. Sementara hati Alya dipenuhi sukacita karena hadirnya adik laki-laki mungil itu, tanpa dia sengaja ia mendengar seorang ibu menyeletuk ditengah-tengah kerumunan anggota Jemaat yang tengah membesuk dan melihat bayi dibalik kaca itu Berkata. " WAH… SI ASEP HEBAT YA…… DIUSIA PAROBAYA KINI PUNYA ANAK KANDUNG. " Ibu-ibu yang lain menimpali dengan mengatakan…IYA…YA… PAK ASEP KINI BETUL-BETUL PUNYA ANAK KANDUNG". Mendengar ucapan seperti ini Alya semakin bisa mengerti apa yang selama ini ia tidak bisa pahaminya tentang kata-kata mamanya yang selalu berkata " Alya… sayang……. kamu itu anak mama Cuma bukan lahir dari Perut Mama" itu berarti dirinya anak angkat mama, bukan anak pak Asep dan Ibu Wida yang lahir dari kandungan seorang yang selama ini ia selalu panggil mama. Kata-kata yang didengarnya pagi itu, bagaikan sambaran petir disiang Bolong bagi ALya . Kata-kata beberapa ibu itu telah membuat sekujur tubuhnya lemas … seolah tidak berdaya, hidupnya menjadi begitu terguncang, kecewa, sedih, Harga dirinya menjadi tercabik-cabik, seolah seluruh dunia ini telah menolaknya, dan tidak berharga. Semua yang dia banggakan seolah menjadi hancur berkeping-keping. Alya kini menjadi bagaikan anak liar yang sulit untuk dikendalikan, Alya yang dulu dikenal manis, penurut, anak yang rajin kegereja, kini ia telah benanar berubah. Kata yang sering Vera ucapkan disudut bibirnya ditengah-tengah kesedihanya adalah " OH TERNYATA AKU INI ANAK ANGKAT"

Rasa ditolak
Meskipun Anak angkat itu disayangi oleh orangtua yang mengadopsi/ mengangkatnya umumnya mereka tetap menyimpan dalam hatinya sebuah perasaan bahwa dia anak yang tidak diinginkan, apa pun penjelasan yang kita berikan kepadanya dia akan tetap ada yang beranggapan bahwa, "kehadiran saya didunia ini tidak diinginkan". Rasa ditolak itu bila tidak segera diobati akan menuntunya dan berpotensi membuat dirinya merasa tidak berharga didunia ini, dan berpandangan negative tentang dirinya sendiri. Pada Umumnya Yang melatar belakangi rasa ditolak ini adalah Kesedihan yang mendalam dan kemarahan yang sangat mendalam serta rasa tertipu sebab ia merasa sebagai anak kandung ternya ia bukanlah anak kandung, Dan selanjutnya mereka merasa dipermukan dan kebnyakan muncul kemarahan dan kesedihan. Hal ini bisa kita amati sebagian akan seperti Alya tadi yaitu akan menjadi depresi, murung, mengucilkan diri, tidak mau lagi bertemu dengan orang. Atau bila anak ini sedikit lebih agresif, dia lebih sering marah, dia memberontak, dia mengamuk; karena memang dua perasaan inilah yang akan muncul, rasa sedih dan rasa marah. Muncul dari satu sumber yaitu "Saya anak yang tidak diinginkan".

Loneliness
Alya yang baru mengetahui dengan jelas Fakta bahwa dia bukan anak kandung tetapi ia adalah anak angkat, di saat memasuki masa remaja Ia merasa tiba-tiba bagaikan sebatang kara didunia ini. Ia merasa tidak ada seorangpun yang memperhatikan dan memperdulikannya. Dan ada kemungkinan bila tidak dituntun oleh orang tua yang memiliki kasih yang tidak beruabah, anak bisa mengembangkan sifat tidak perduli kepada oranglain, atau sebaliknya, menjadi terlalu memperhatikan orang lain dan mengorbankan dirinya sendiri. Untuk itu yang diperlukan oleh anak angkat setelah diberi invormasi tentang keberadaan dirinya adalah Kasih dan sayang serta perhatian orang tua yang tetap konsisten dan tidak berobah sekalipun mendapat anak yang lahir dari kandungannya.

Merasa dibuang.
Merasa tidak di kehendaki/ diinginkan dan dibuang oleh orang tua kandung, cenderung mendorongnya berusaha keras untuk memperoleh penerimaan itu. Adakalanya ia berusaha menjadi terlalu bekerja keras, untuk membuktikan kepada dunia bahwa ia layak untuk dicintai dan disayangi dan layak menjadi bagian dari keluarga yang mengangkatnya.

Jangan dirahasiakan
Sebagian orang tua masih tetap mencoba menutupi rapat-rapat informasi tentang anak angkatnya, hal seperti ini Menurut Vera berdampak bagi orng tua seperti ini "bisa jadi setiap hari mereka dihantui rasa cemas, karena takut rahasia besarnya bocor. Bahkan, menurut Vera, rasa ketakutan itu tidak jarang membuat orang tua tidak rasional. Misalnya, sering pindah rumah dan berganti pembantu. Dan, tentu saja, hal tersebut akan berdampak buruk pada perkembangan emosi anak. Padahal, jika diberi tahu sejak awal, orang tua
dapat lebih relaks dan enjoy membesarkan anak.
 Dan bila anak angkat mengetahui statusnya dari orang lain bukan langsung dari orang tua angkatnya sendiri Menurut Vera, " reaksi awal anak adalah marah. Rasa marah ditunjukkan pada tiga objek. Pertama, pada diri sendiri karena merasa dirinya tak cukup berharga untuk dipertahankan orang tua kandungnya. Kedua, pada orang tua kandung yang tega membuangnya. Terakhir, pada orang tua angkat yang dianggap telah menipu dan menutupi asal-usulnya. Kalau kemarahan ini tak diselesaikan, dampaknya fatal. Anak ini bisa berkembang menjadi sosok yang agresif dan insecure.

Dampak makin besar saat anak dewasa.
Alasan kenapa Informasi tentang anak angkat perlu sejak usia dini diberitahukan sebab kalau itu diberitahukan kepada si anak sewaktu dia masih usia kecil, pengetahuan atau informasi tentang dia bukan anak kandung, hal sepereti itu tidak memberi dampak emosional yang sama sebagaimana kalau dia sudah dewasa. Seperti pengalaman Alya tadi waktu ALya sudah dewasa atau kita memasuki usia remaja, informasi bahwa kita bukanlah anak kandung itu mengagetkan dan mempunyai makna, mempunyai bobot emosional tertentu, saya tertolak dan sebagainya. Tapi kalau itu diberitahukan kepada anak yang masih berusia 5 hingga 6 tahun, bobot emosional yaitu perasaan saya itu dibuang atau ditolak, saya tidak diinginkan, itu belum ada, kalaupun sudah ada itu masih sedikit. Sebab anak usia-usia 5-6 tahun belum memiliki kemampuan mental untuk mencerna bobot emosional seperti itu. Menurut Vera seorang psycholog kawakan ia mengatakan: "sebaiknya sejak dini Anak angkat perlu diinformasikan hal initak ditutup-tutupi Inilah alasannya.

Cara memberitaukan identitasnya.
sekali lagi Vera memaparkan bagaimana cara memberitahukan identitas anak asuh sebagai berikut : 1)" Cara memberi tahu anak disesuaikan dengan umur mereka. Tidak langsung secara blakblakan, tapi mulailah atau awali dengn melalui film yang kita tonton bersama yang mengambil latar belakang panti asuhan atau didongengi. Sehingga, anak bisa memahami kenyataan bahwa dari kecil ada anak yang orang tuanya meninggal. Atau, tak bisa membesarkan mereka karena alasan tertentu," 2) Jika ia sudah tampak memahami, penjelasan terbaik adalah dengan menggunakan kata-kata yang mengangkat rasa percaya diri si anak. Misalnya, dengan mengatakan, "Kami memang orang tua angkat kamu. Kami mengangkat kamu karena kamu istimewa l dan kami berdua sangat mencintaimu. Dan lain sebagainya

Yang seharusnya dimiliki oleh orang tua angkat.
1) Motifasi Kasih.
Joanita Roesma dalam Artikelnya berjudul Kasih tak bersayarat untuk anak angkat/ adopsi mengutip apa yang disampaikan oleh Roslina Verauli, yang dipanggil akrab dengan vera mengatakan: "kebanyakan masalah yang timbul dari proses adopsi adalah ketidaksiapan orang tua adopsi. Kebanyakan dari mereka mengangkat atau mengadopsi anak sebagai objek. Entah motivasinya untuk ‘memancing’ agar memiliki anak kandung, sekadar membagi rezeki, atau dianggap sebagai ‘syarat’ untuk melancarkan rezeki. Atau bisa juga, mengadopsi anak agar hidupnya tidak kesepian.

2) Harus Dengan Rela dan Tulus .
Sebagian Orang tua mereka nekat mengadopsi anak, padahal ada kekurangan yang belum diselesaikan. Misalnya, rasa frustrasi karena tak bisa memiliki keturunan atau pasangan yang sebetulnya tidak ikhlas menjalankan perannya sebagai orang tua angkat. Bila masih ada perasaan seperti ini Tunda dulu Bereskan diri dulu, Hingga kerelaan dan ketulusan mewarnai hidup kita.

3) Kesiapan
Sebelum mengadopsi anak, kita mesti siap lahir batin menerima kedatangannya di dalam kehidupan kita. Ada orang tua yang sering marah-marah pada anak angkat karena rewel, sedikit nakal, jorok, Ada juga orang tua yang mengangkat anak, tetapi tidak berani mendisiplin anak, anak lebih banyak dibiarkan, tidak disekolahkan dengan baik, Ada orang yang mengangkat anak namun tidak siap untuk menerima sepenuhnya kehadiran anak dalam jadwal kehidupannya. Anak langsung diserahkan kepada pembantu.

4) Kasih tak berkesudahan.
Orangtua mestinya memperlakukan anak angkat seperti anak kandung, dalam pendidikan, dalam kasih sayang, dalam pembagian warisan karena fakta inilah yang akan berbicara kepadanya tatkala ia tengah mengalami pergolakan.

5) Agar ada Ikatan Batin Yang kuat.
Untuk bisa menjalin ikatan batin yang kuat antara anak dan orang tua angkat, sebaiknya kita mengadopsi anak sejak bayi, bila mengadopsi anak sementara mereka sudah besar, maka ikatan batin antara orang tua dan anak tidak sekuat bila kita adopsi semasih bayi.

6) Diberitahukan semasih belum menginjak Remaja.
Sebaiknya anak Angkat atau adopsi diberitahukan status sebenarnya pada waktu ia sebelum memasuki masa akil balik atau masa remaja, sehingga bila akan terjadi pergolakan, Tidak akan berdampak besar pada remaja yang sedang menghadapi pergolakan masa puber dengan berbagai perubahan phisyknya, dan mentalnya.

7) Lakukan sesuai dengan Prosedur Hukum Yang berlaku.
Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.6/83 yang mengatur tentang cara mengaangkat atau mengadopsi anak menyatakan bahwa untuk mengadopsi anak harus terlebih dahulu mengajukan permohonan pengesahan/pengangkatan kepada Pengadilan Negeri di tempat anak yang akan diangkat itu berada. Setelah permohonan Anda disetujui Pengadilan, Anda akan menerima salinan Keputusan Pengadilan mengenai pengadopsian anak. Salinan yang Anda peroleh ini harus Anda bawa ke kantor Catatan Sipil untuk menambahkan keterangan dalam akte kelahirannya. Dalam akte tersebut dinyatakan bahwa anak tersebut telah diadopsi dan didalam tambahan itu disebutkan pula nama Anda sebagai orang tua angkatnya.
Comments

1 komentar:

  1. Bagus isi tulisan diatas ,karena saya juga mengalami semua itu.....Memang emosi anak adopsi sering me-letup2,saya mengerti mungkin karena perasaan2 mereka itu.Jadi kita sebagai orang tua harus super sabar menghadapinya dan betul2 mengerti perasaan mereka.

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan anda....komentar dong.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terbaru

Daftar Blog Saya